aku tidak pernah menyangka cinta bisa cepat datang dan cepat pergi seperti yang kemarin
ia menancap dengan cepat melesat dan kuat, hingga sesak di dada dan tak kuasa menghindar
tapi kemudian ketika mata telah lebar terbuka semua seolah hanya ilusi
di mana ia ada?
yang kemarin menekuk lututku hingga tersungkur lalu jatuh
yang kemarin mempercepat sekaligus memperlambat detak nadiku
yang kemarin aku seperti tak bermata bertelinga berhidung berlidah berkulit
ya, nyawa ini hanya terselip dalam urat yang menggeliati tulang belulang
ah, aku sungguh malang dan tampak mengerikan!
di mana ia ada?
yang kemarin itu, di mana?
coba lihat apa yang kita punya untuk cinta yang kemarin
apa?
harga untuk semua yang telah terlewati tampak sangat murah
membaur dengan debu debu di pojok kamar
ah, mungkin yang kemarin itu kelewat biasa
istimewa di saat itu saja
aku baru tahu
bahwa aku seperti menyerah dan takluk pada apa yang tiada
1.9.09
cinta yang kemarin
Posted by heyratna at 10:41:00 PM
Labels: puisi-ku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment